ABSTRAK
Dalam berbagai penelitian menyatakan bahwa keadaan kur ang
gizi padabayi disebabkan cleh faktor pemberian /pola makan
pendamping ASI yang tidak tepat sehingga menimbulkan masalah
keschatan dan gizi. Apabila kekurangan zat gizi terjadi terus
menerus dan berlangsung lama dan biasanya kekurangan zat gizi
satu macam,
yang meliputi lebih
gangguan gii majemuk (multiple
maka
akan terjadi
deficiency symptoms).
deskriptif
variabel
analitik
dependen
Penelitian
bersifat
TUT
narek
dan
menggambarkan
indevenden
antara
Metode
uebungny
digunakan dalan penelitian adalah
pola makan,
waktu penyapihan, pendidikan dan
TZID sna
anak
cross-sectional.
Variabel
bebas
terdiri
dari
TSUnsuox
pengetahuan, serta
energi Pr abel terikat adalah
balita. Jumlah sampel sebanyak 36 orang balita suku Madura dan
38 orang balita suku Melayu.
Data yang dikumpulkan meliputi data primer yang terdiri
ibu, pengetahuan gizi
dari data identitas balita, identitas
ibu, pendidikan ibu serta hasil recall 24 jam selama 2 hari.
Sedangkan data skunder meliputi data propil Desa Kelurahan
Tanjung, Mempawah. Data
square.
analisis dengan menggunakan uji chi-
Akan tetapi pada suku Melayu dan
pola
pendidikan
tedapat
waktu
suku Madura
perbedaan
penyapihan,
untuk status gizi dan konsumsi energi terdpat perbedaan.
antara
makan,
Tsumsuox
protein,
nqT
dan pengetahuan
nqT
Sedangkan
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hunbungan
konsumsi energi protein,
antara status gizi dengan pola makan,
waktu penyapihan, pendidikan ibu dan pengettahuan ibu.
Untuk meningkatkan status gi21
anak balita di Kelurahan
Tanjung Mempawah perlu diberikan pendekatan pada ibu-ibu
berupa penyuluhan terutama pad
penyapihan, yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan.
suku Madura
Lentang
waktu
Daftar bacaan
: 24 (1986-2006).