Sampah rumah sakit dianggap sebagai mata rantai penyebaran penyakit menular Sampah menjadi tempat tertimbunnya mikroorganisme penyakit dan menjadi sarang bagi vektor penyakit (serangga, tikus, cacing dan jamur)Tujuan Penelitian Menganalisis Efektivitas perbedaan pemberian dosis MOLKulit Nanas sebagai Bioaktivator pada proses pengomposan sampah organik rumahsakit Anton Soedjarwo Kota Pontianak Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian true experiment dengan desain penelitian positest only control group designini. dilakukan pengukuran setelah dan kelompok kontrol Objek penelitian ini adalah sampah organik yang dihasilkan dari ruang dapur Rumah Sakit Anton Soedjarwo Kota Pontianak. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2018 di Rumah Sakit Anton Soedjarwo Kota Pontianak Pada penelitian perlakuan (intervensi) pada kelompok eksperimen ertuorDari hasil penelitian didapatkan bahhwa laju pematangan kompos variasi dosisMOL Kulit Nanas ratakontrol 20 hari, 40 ml 14 hari, 50 ml 12 hari, 60 ml 11 hari,70 ml 10 hari, 80 ml 10 hari, selhingga memiliki perbedaan yang signifikan terhadap laju pematangan kompos (p 0.000 )Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat diambil yaitu laju pematangan kompos MOL Kulit Nanas dengan variasi dosis 70ml sama baiknya dengan dosis 80 ml, sehingga variasi dosis 70ml dapat dikatakan lebih efektif daripada dosis 80ml, dan Sara yang diberikan kepada pihak pengelola Rumah Sakit untuk dapat memanfaatkan MOL Kulit Nanas sebagai aktivator pengolahan sampah organik rumahsakit dengan sederhana dan efisienKata kunci Laju pematangan kompos, MOL Kulit Nanas, efektivitas, pengomposansampah organik rumah sakit.