Proses keamanan pangan, dikenal pula usaha untuk menjaga daya tahan suatu bahan sehingga banyak muncul bahan-bahan pengawet. Pengawet alami salahsatunya adalah bawang putih tunggal (Allivum sativum L) yang mengandung Zat Allicin ini merupakan zat aktif yang mempunyai daya antibiotika yang ampuh dan minyak Atsiri yang memiliki sifat antibakteri. Uji pendauluan tahu diredam dengan lauran bawang putih tunggal (Allivum sativum L) konsentrasi 10% dapat mengawetkan tahu selama 3 hari dan menurunkan angka kuman.Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis pemanfaatan konsentrasi larutan bawang putih tunggal (Allivum sativum L) sebagai pengawet alami padatahu dan angka kuman pada tahu.Penelitian ini bersifat Quasi cksperimen (quasi-experimental) dengan jumlahsampel yaitu 24 sampel. Analisis data menggunakan uji statistik One Way Anova dannon-parametrik Wilcoxcon dengan konsentrasi 6%, 7% , 8 % , 9 % dan 10%.Berdasarkan hasil penelitian bentuk fisik tahu mengalami perubahan padakonsentrasi 6% dapat bertahan pada 36,75 jam untuk konsentrasi 7% rata- ratamampu bertahan pada 51 jam, pada konsentrasi 8% rata- rata mampu bertahan pada63,5 jam, pada konsentrasi 9% mampu bertahan pada 69,75 jam dan pada konsentrasi10% tahu mampu bertahan selama 71 jam Hasil uji one way anova (p 0,000) terdapat perbedaan lama simapan tahu sebelum dan sesudah. Pada hasil penelitianangka kuman rata-rata angka kuman terendah adalah pada konsentrasi 9%. Hasil ujiwilcoxcon (p0.000) terdapat perbedaan angka kuman sebelum dan sesudah variasikonsentrasi larutan bawang putih tunggal (Allivum sativum L). konsentrasi yangpaling efektif adalah 10%Saran sebaiknya menggunakan pengawet alami salah satunya dengan larutanbawang putih tunggal (Allivum sativum L)Bahan pengawet,Tahu, bawang putih tunggal (Allivum sativum L),Angka kuman.