Program STBM merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Metode pemicuan STBM diharapkan dapat merubah perilaku kclompok masyarakat dalam upayamemperbaiki kcadaan sanitasi lingkungan mereka, sehingga tercapai kondisi Open Defecation Free (ODF. Pelaksanaan program STBM menjadi suatu tantangan bagi petugas sanitasi Puskesmas Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan pelaksanaan program pilar pertamaTBS di Kecamatan Singkawang Utara tahun 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif karena tanpa melakukan intervensi apapun pada populasi dengan studi crossectional yaitu data yang dikumpulkan dalam satu waktu tertentu secara bersamaan. Sampel dalam penelitian ini Kepala Puskesmas, petugas sanitasi, dan petugas promkes, sebanyak 8 orang dan masyarakat 10 orang.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata input pelaksanaan pilar pertama STBM di Puskesmas Kecamatan Singkawang Utara I 70,31% (cukup) dan II 86,89%(baik). Proses di Puskesmas Kecamatan Singkawang Utara I 49,849% (kurang) dan II87,00% (baik) . Output di Puskesmas Kecamatan Singkawang Utara I 35,00 % (kurang)dan II 40,00% (kurang)Puskesmas Kecamatan Singkawang Utara I 40,62% (kurang) dan I1 85,419% (baik).Tingkat keberhasilan program STBM di Puskesmas Kecamatan Singkawang Utara I25,00% (kurang) dan II 75,00 % (cukup), sedangkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pilar pertama program STBM di Puskesmas Kecamatan Singkawang UtaraI, 48,88% (kurang) dan II, 86,66% (baik).Disarankan kepada Petugas Sanitasi Puskesmas Singkawang Utara I dan II perlusecara terus menerus melakukan kerjasama dengan lintas sektoral dan program serta meningkatkan kegiatan pemicuan, pendampingan, pemantauan dan advokasi mencapai status kelurahan ODE