Bioaktivator merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam proses pengomposan untuk mempercepat kematangan kompos mikroorganisme lokal (MOL), yaitu MOL Tapai Singkong dan MOL Rebung Bambu diharapkan dapat lebih mempercepat kematangan kompos dan menghasilkan kompos Kombinasi dari kedua yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kombinasi MOL Tapai Singkong dan MOL Rebung Bambu sebagai bioaktivator dalam pematangan kompos sampah kangkung. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: pembuatan MOL Tapai Singkong dan MOL Rebung Bambu, pembuatan kompos dengan kombinasi MOL Tapai Singkong dan MOL Rebung Bambu, dan pengamatan kompos. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen semu dengan lima perlakuan kombinasi MOL Tapai Singkong dan MOL Rebung Bambu. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2018 di Laboratorium Poltekkes Kemenkes Pontianak. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kompos adalah sampah kangkung yang di ambil dari Pasar. Proses pengomposan berlangsung rata-rata selama 9-11 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan kecepatan kematangan kompos dengan kombinasi MOL Tapai Singkong dan MOL Rebung Bambu. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah pH.kelembaban, suhu, warna, bau dan tekstur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kecepatan kematangan kompos yang paling efektif terdapat pada variasi kombinasi 75% MOL Tapai Singkong dan 25 % MOL Rebung Bambu, rata-rata selama 9 hari sudah memenuhi syarat kompos yang denga ciri fisik yang berwarna coklat kehitaman, tidak berbau busuk dan teksturnya halus dan kering.