Salah satu upaya pemutusan penularan vector-borne disease, seperti DBD adalah melalui pengendalian larva Aedes sp menggunakan zat kimia namun penggunaan zat kimia selama bertahun-tahun dapat menimbulkan resistensi terhadap vektor untuk itu perlu dilakukan pengendalian dengan zat kimia organik yang terkandung didalam daun srikaya seperti saponin, alkaloid, flavonoid, dan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan ekstrak daun srikaya (Annona squamosa L) sebagai biolarvasida Aedes sp Penelitian ini merupakan jenis eksperimen semuAedes sp dan diberikan perlakuan variasi dosis ekstrak daun srikaya (Annonasquamosa L.), yaitu 0%, 1%, 1,5%, 2 % , 2.5 % dan 3 %. Proses ekstraksi dilakukan di Labolatorium Jurusan Pertanian Politeknik Negeri Pontianak. Hasil pengujian efek ekstraksi terhadap nyamuk dianalisis menggunakan uji one-way anova Hasil penelitian menunjukkan bahwa ata-rata kematian jentik terbanyak adalah pada perlakuan 3% ( x-13 ekor) atau rata-rata persentase kematian jentik mencapai 52%. Hasil analisis One-Way Anova, diperoleh nilai p 0.000 yangmenunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, jumlah jentik yang mati antara tanpa perlakuaan dengan seluruh kelompok penambahan variasi dosis ekstrak daun srikaya. Hasil Bonferroni menujukan ada perbedaan yang signifikan antara variasi dosis ekstrak daun srikaya 1% dengan 2,5% dan 39% , hal yang sama jugaterjadi pada dosis 1,5%, sedangkan variasi dosis 2,5% mengalami perbedaan yang signifikan dengan semua variasi dosis ekstrak daun srikaya, begitu pula samahalnya dengan variasi dosis 3%.Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan jumlah jentik yang mati secara signifikan dengan semua dosis penambahan ektrak daun srikaya. Untuk mencapai persentase kematian 100 % perlu dilakukan peningkatan mempertimbangkan perubahan fisik warna air.