Rumah Tahanan Negara (Rutan) adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia. Situasi Rutan yang umumnya kerentanan warga binaan pemasyarakatan dan tahanan terhadap penularan suatupenyakit Lingkungan fisik Rutan mulai dari tempat tinggal yang terdiri dari blok-blok dan kamar-kamar dengan kepadatan hunian pencahayaan matahari yang kurang sempurna menjadi faktor risiko untuk memudahkan penyebaran infeksi menular Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan lingkungan fisik ruang tahanan dan personal hygiene narapidana di Rutan klas IIB Sanggau Metode penelitian yang digunakan deskriptif, data diperoleh dari pengamatan,pengukuran dan wawancara. Hasilnya diolah dan disajıkan dalam bentuk narasi dan tabel, kemudian dianalisis dengan membandingkan dengan persyaratan yang ada.Hasil persentase lingkungan fisik kamar/sel tahanan, untuk pencahayaan dari 33ruang/kamar, 23 ruang/kamar (69,7 % ) tidak memenuhi syarat, suhu ruangan semuanya tidak memenuhi syarat, kelembaban 9 ruang/kamar (27,3 % ) tidak memenuhi syaratventilasi 5 ruang/kamar (15,2%) tidak memenuhi syarat, kepadatan hunian 29ruang/kamar (87,9%) tidak memenuhi syarat sedangkan untuk personal hygiene narapidana ada 16 responden (21,3%) tidak baikDisarankan kepada pihak Rutan untuk meningkatkan fasilitas dan pemeriksaan fisikyang memadai untuk mendukung personal hygiene penghuni dan melakukan penyuluhan secara berkala kepada warga binaan pemasyarakatan mengenai PerilakuHidup Bersih dan Sehat (PHBS)