Abstrak:
Pasca anesthesi khususnya anesthesi umum merupakan suatu tahap yang tidak jarang menimbulkan masalah serius yang bila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan kematian. Komplikasi bijaksana bila kita menganggap bahwa komplikasi itu tidak akan terjadi. Pemulihan dari efekanastesi harus dilakukan dengan cepat agar memperkecil resiko komplikasi. Salah satu yangharus selalu diperhatikan setelah dilakukan anesthesi umum adalah keefektifan jalan nafasyang sangat dipengaruhi oleh keadaan sistem keschatan paru. Salah satu faktor yang diyakiniberpengaruh terhadap keadaan kelainan sistem pernapasan seperti bronchitis kronis danempisema paru adalah faktor rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganstatus perokok dengan percepatan pemulihan jalan nafas pasien post operasi dengan generalanesthesi di recovery room RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang tahun 2018.pasca anesthesi memang dapat dikurangi,namun sangat tidakPenelitian ini menggunakan metode obsevasional analitik dengan desain crosssectional Teknik pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling pada pasien postoperasi dengan general anesthesi sejumlah 30 responden. Instrument yang digunakan berupakuesioner status perokok dan lembar obscrvasi pemulihan jalan nafas. Analisa datakomputerisasi menggunakan rumus chi square test. Hasil uji analisis statistik menggunakanchi square menunjukkan bahwa hipotesis diterima artinya ada hubungan antara statusperokok dengan percepatan pemulihan jalan nafas pasien post operasi dengan generalanesthesi dengan taraf signifikan (a) diambil 0,05 didapatkan nilai P value sebesar 0,003 dancontingency coefficient 0,560 artinya termasuk dalam korelasi kuatDari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara status perokokdengan percepatan pemulihan jalan nafas pasien post operasi dengan general anesthest direcovery room RSUD dr Abdul Aziz Singkawang tahun 2018. Saran bagi profesikeperawatan khususnya perawat kamar operasi agar menerapkan pengkajian tentang riwayatmerokok pada pasien pre operasi. Pengkajian tentang riwayat merokok diharapkan mampumengurangi resiko yang akan memperburuk keadaan pasien selama dan setelah tindakananestesi.