Tonsilectomy adalah suatu tindakan pembedahan pada tonsillitis, indikasi dilakukan tonsilectomy pada anak dengan infeksi tenggorokan yang berulang (tujuh kali pada tahun terakhir atau lima kali pada setiap dua tahun terakhir). Rata-rata lama nyeri pasca bedah adalah 5 hari. Setelah dilakukan tindakan operasi pasien diwajibkan untuk dirawat inap di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pola tidur pada anak dengan post tonsillectomy. Faktor-faktor yang dimaksud terdiri dari analisa antara pengaruh nyeri post operasi dengan pola tidur dan analisa pengaruh pengalaman hospitalisasi dengan pola tidur pada anak post tonsillectomy. Metode penelitian ini menggunakan analitik korelasi. Data penelitian diambil dengan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat berupa distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan chi square. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien anak dengan post tonsillectomy. Mengunakan teknik purposive samping sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri pola tidur pada anak dengan post tonsillectomy. Dari perhitungan statistik dengan chi square nilai p value 0.000 yang berarti bahwa nilai tersebut lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu 0,05, maka Ha diterima. Pengalaman hospitalisasi tidak mempengaruhi pola tidur anak pada anak dengan post tonsillectomy. Dari perhitungan statistik dengan chi square nilai p value 0.961 yang berarti bahwa, nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikan yaitu 0,05, maka Ha ditolak. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini bahwa ada pengaruh antara nyeri dengan pola tidur pada anak dengan post tonsillectomy, dan tidak ada pengaruh antara pengalaman hospitalisasi dengan pola tidur pada anak dengan post tonsillectomy. RSUD dr Abdul Aziz disarankan untuk terus meningkatkan pelayanan guna meringankan rasa nyaman pada pasien post operasi dan menurunkan rasa nyeri sehingga perubahan pola tidur pada anak selama di hospitalisasi dapat diminimalkan.