ABSTRAK:
Latar belakang : Hemodialisis (HD) adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarkan dari tubuh
penderita dan beredar dalam sebuah mesin di luar tubuh yang discbut dialiser. Frekuensi tindakan
hemodialisa bervariasi tergantung berapa banyaknya fungsi ginjal yang tersisa, rata-rata penderita
menjalani hemodialisa dua kali dalam seminggu, sedangkan lama pelaksanaan hemodialisa paling8
sedikit tiga sampai empat jam tiap sekali tindakan terapi
Pasien yang melakukan terapi
Haemodialisa akan mengalami kehilangan berat badan setelah melakukan terapi Akan tetapl
dalam setiap tindakan dialisis setiap pasien memiliki penurunan berat badan yang kadang kan sda
yang tidak sesuai baik itu berlebihan maupun kurang Banyak spekulasi yang menyatakan bahwa
pola makan mempengaruhi perurunan berat tersebut Variabel independent pola konsumsi
makanan, sedangkan variabel dependen yaitu penurunan berat badan setelah hemodialisa.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pola makanan pasien
terhadap penurunan berat badan setelah terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Santo
Vincentus Singkawang
Metode Penelitian : Desain dalam penelitian ini menggunakan observasional analitik Consecutive
sampling Teknik pengambilan sampel menggunakan kuesioner yang berisi 13 item pertanyaan
pola konsumsi makanan pasien hemodialisa dan 1 item pertanyaan penurunan berat badan. Jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 responden dari pasien yang menjalani hemodialisa
Analisa data menggunakan Chi Square (x)
Hasil : Pengaruh pola makanan pasien terhadap penurunan berat badan setelah terapi hemodialisa
menghasilkan P value sebesar 0,84 dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Jadi nilai P> 0,05 (Ho
Kesimpulan : Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang
signifikan antara
pola makanan pasien terhadap penurunan berat badan setelah terapi hemodialisa di Rumah Sakit
Umum Santo Vincentius Singkawang.