ABSTRAK:
Mobilisasi dini dilakukan pada pasien post operasi laparatomi sctclah pasien sadar dari
pengaruh anastesi untuk membantu proses penyembuhan pasca operasi. Teap
nyeri, takut jahitan sobek, dan ketidaktahuan mengenai pentingnya mobilisası dini, pasien
post operasi laparatomi takut dan bingung untuk melakukan mobilisasi dini Hal ini dapat
berdampak pada lengih of stay pasien di rumah sakit menjadi lebih dari 5 hari dan
beresiko mengalami luka akibat tirah baring lama dan komplikasi lainnya. Psikoedukası
berupa pemberian pengetahuan dan mendemonstrasikan langsung mengenai mobilisasi
dini sesuai dengan standar operasional prosedur, sehingga pasien dapat melakukan
mobilisasi dini dengan baik dan dapat mempengaruhi length of stay pasien di rumah sakit
menjadi lebih singkat
Tujuan dari penclitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi mobilisasi dini
terhadap length of stay pada pasien post operasi laparatomi di ruang bedah RSUD dr.
Abdul Aziz Singkawang tahun 2018
Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment dengan rancangan post est-
only nonequivalent control group. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik no
probability sampling yaitu consecutive sampling Jumlah sampel scbanyak 20
responden dari pasien post operasi laparatomi. Data dianalisa dengan menggunakan
independent t-test
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari responden pada kelompok intervensi
memiliki length of stay 5 hari yaitu 5 orang (50%) dan length of stay 6 hari yaitu 4 orang
(40%), dan hanya I orang (10%) memiliki length of stay 8 hari. Berdasarkan uji
independent t-test didapatkan hasil P value sebesar 0,001 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,05. Jadi nilai P < 0,05 (Ha diterima)
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh psikoedukasi mobilisasi dini
terhadap length of stay pada pasien post operasi laparatomi di ruang bedah RSUD
dr. Abdul Aziz Singkawang tahun 2018.