ABSTRAK :
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN KOMPRES NACIL 0,9% DAN METRONIDAZOLE TERHADAP
PROSES PENYEMBUHAN ULKUS DIABETES MELITUS DI POLI LUKA&STOMA RSUD
dr. SOEDARSO PONTIANAK TAHUN 2018
Maulidan Rista Sari, Sarliana Zaini, Lily Yuniar
poltekkes kemenkes pontianak
Berdasarkan Riskesdes 2013 prevalensi diabetes mclitus scbesar 21% dan yang
terdiagnosis tertinggi di Yogyakarta scbesar 2,6%, dan di Kalimantan Barat scbesar 1,0 %
Meningkatnya jumlah diabetes melitus menyebabkan peningkatan pula kejadian
komplikasi diabetes, salah satunya yaitu luka pada kaki diabetik (diabetic foot ulcer)
Penclitian ini bertujuan Mengetahui efektifitas penggunaan kompres Nacl 0,9% dan
metronidazole terhadap proses penyembuhan ulkus diabetes melitus di Poli luka&stoma
RSUD dr. Soedarso Pontiana tahun 2018
Desain penelitian yang dilakukan adalah penelitian pre
experimental dengan
posttest. Sampel pada penelitian ini sebanyak 10
rancangan one group pretest
responden yang dibagi dalam 2 kelompok, 5 responden sebagai kelompok eksperimen
perawatan luka dengan kompres Nacl 0,9% dan 5 responden sebagai kelompok
eksperimen perawatan luka dengan kompres metronidazole. Uji analisa statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dependent 1-lest, dan independent 1-test.
Hasil penclitian didapatkan perawatan luka menggunaan kompres Nacl 0.9% dan
kompres metronidazole terhadap proses penyembuhan ulkus diabetikum dibuktikan dari 5
responden yang menggunakan kompres Nacl 0,9% hanya 3 responden yang mengalami
perubahan, yang tidak signifikan dengan kondisi luka banyak terdapat pus/ nanah dan
mengeluarkan bau menyengat, sedangkan dengan menggunakan kompres metronidazole
dari 5 responden,
jaringan pada luka sebanyak 2 75 dengan hasil uji statistik independen
p value -0,000 a (a p value 0,001), dibandingkan dengan menggunakan kompres
metronidazole mengalami perubahan yang signifikan pada luka responden. Kesimpulan
dalam penelitian ini yaitu
metronidazole terhadap proses penyembuhan ulkus diabetes melitus di Poli luka & stoma
RSUD dr. Soedarso Pontianak tahun 2018.