Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) menunjukkan adanya obstruksi jalan napas yang tidak reversibel penuh berupa sputum untuk mengeluarkan sputum dapat dilakukan dengan penatalaksanaan fisioterapi dada. Fisioterapi dada ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sputum dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tindakan fisioterapi dada terhadap pengeluaran sputum pada pasien PPOK di ruang penyakit dalam RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pre-experimental designs yaitu model one-group pretst-postest design. Tempat penelitian di ruang penyakit dalam RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang tahun 2018 dengan jumlah sampel sebanyak 16 orang, teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan consecutive sampling yaitu memilih semua individu yang ditemui dan memenuhi kriteria pemilihan sampai jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi di ruang penyakit dalam RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang. Hasil penelitian yang dilakukan 16 responden mengenai pengaruh tindakan fisioterapi dada terhadap pengeluaran sputum pada pasien PPOK ada pengaruh dimana nilai p value = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh fisioterapi dada terhadap pengeluaran sputum pada pasien PPOK di ruang penyakit dalam RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang tahun 2018. Saran peneliti bagi penderita PPOK dengan fisioterapi dada ini dapat mengurangi akumulasi sputum dalam saluran pernafasan sehingga mengurangi sesak nafas.