Hasil Badan POM RI Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Panganbersama 26 Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia pada tahun 2007 menunjukkan bahwa 45% mengandung bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin,mengandung Bahan Tambahan Pangan (BTP). Badan POM di Pontianakpada tahun 2013 menunjukan terdapat 6% jajanan yang masih terdapatboraks. Sedangkan dari hasil uji pada 98 sekolah di Kota dan KabupatenKalimantan Barat dengan jumlah total sample 992 terdapat 9% jajanantermasuk bakso masih terdapat boraks.Tujuan utama penelitian ini adalah meng identifikasi karakteristikbakso dan menganalisis kandungan pada bakso yang ada di KecamatanPontianak BaratPJAStidak memenuhi syarat karenaJenis penelitian Deskriptif analitik, dengan jenis penelitian eksperimen pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dengan metode kertas kunyit (tumerik) dan desain studi cross sectional Hasil dari fisik bakso terdapat 22 sampel yang diteliti dihinggapi lalat,berlendir, berbau, dan berjamur. Wama bakso yang diteliti semua bakso memiliki warna yang merata baik didalam maupun diluar bagian bakso.Tersapat 22 sampel bakso yang diteliti memiliki tekstur yang tidak kenyalsehingga mudah pecah saat ditekan dan 22 sampel bakso yang diuji tidak satupun bakso tersebut terbukti mengandung boraks Diharapkan dilakukan penelitian lanjutan terhadap boraks dengankomponen bakso meliputi mie, tahu dan pentol bakso dan tidak hanya disatu Kecamatan. Lanjutkan penelitian kuantitatif meskipun hasil sampel negatif.