No image available for this title

Text

Faktor Determinan Yang Mempengaruhi Kejadian Gastritis Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara Tahun 2019



ABSTRAK
FAKTOR DETERMINAN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN
GASTRITIS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
KECAMATAN PONTIANAKUTARA TAHUN 2019
Sundratno", Sudarto, Halina Rahayu
Poltekkes Kemenkes Pontianak
email: sundratno73@gmail.com
Gastritis atau sakit maag adalah kondisi ketika lapisan lambung
mengalami iritasi, peradangan atau pengikisan Berdasarkan jangka waktu
perkembangan gejala, gastritis dibagi menjadi 2 yaitu akut (berkembang secara
cepat dan tiba-tiba) dan kronis (berkembang secara perlahan-lahan). Insiden
gastritis di dunia sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya, di
Inggris (22 % ) , China (31% ) , Jepang (14,5 %), Kanada (35 %), Perancis (29,5 %),
dan Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Di
Indonesia angka kejadian gastritis di beberapa daerah cukup tinggi dengan
prevalensi 274 396 kasus dari 238.452952 jiwa penduduk. Di Kota Pontianak
pada tahun 2016 sebanyak 7,519% yang menempati posisi kesepuluh pada sepuluh
kelompok penyakit terbesar sedangan di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak
Utara selama tiga tahun terakhir angka kejadian gastritis menempati posisi
kesepuluh pada sepuluh kelompok penyakit terbesar yaitu pada tahun 2015 (25%)
tahun 2016 (16,86%) dan tahun 2017 (9,44 %)
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang berhubungan dengan kejadian gastritis di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara. Jenis penelitian ini analitik correlation
dengan desain cras-sectional Sampel penelitian 58 orang dengan teknik purposive
Berdasarkan uji statistik Chi-Square diperoleh bahwa ada hubungan antara
kebiasaan merokok dengan kejadian gastritis (p value-0,030), ada hubungan
antara makan-makanan pedas dengan kejadian gastritis (p value0,038), ada
hubungan antara makan-makanan dengan kadar asam tinggi dengan kejadian
gastritis (p valse -0,037), ada hubungan antara kebiasaan minum kopi dengan
kejadian gastritis (p value -O,045), ada hubungan antara tingkat stres dengan
kejadian gastritis (p value 0,025). Masyarakat disarankan melakukan pola hidup
sehat yang di mulai dengan tidak merokok, makan-makanan yang schat tidak
banyak mengandung pedas dan kadar asam tinggi, tidak membiasakan
mengkonsumsi kafein seperti kopi yang terlalu banyak, rajin berolahraga, serta
selalu mengecek kesehatan di Puskesmas apabila ada masalah pada keschatan
lambung
Kebiasaan Merokok, Jenis Makanan Pedas dan Kadar Asam
Tinggi, Kebiasaan Minum Kopi, Stres Kejadian Gastritis
33 (2001-2017)


Ketersediaan

20156510301296Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes PontianakTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
296
Penerbit Poltekkes Kemenkes Pontianak : PONTANAK.,
Deskripsi Fisik
xvii, 80 hlm.; ilus.; 29.5 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
296
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this