ABSTRAK
Kemampuan mobilitas merupakan kemampuan bergerak secara bebas dan mudah yang diperlukan individu termasuk anak-anak. Bermain adalah dunia anak-anak semakin lincah anakbermain, maka semakin besar kemungkinan dia akan terjatuh yang menyebabkan tulang retak atauyang umum discbut fraktur ini seringkali terjadi pada anak-anak terutama mereka yang aktif dalamhal olahraga (Mary E. Muscan) menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013. korbancedera fraktur pada bagian ekstremitas atas 36,9% dan ekstremitas bawah 65,2% Tujuan penelitian inianak dengan pre dan post operasi frakturtertutup ekstremitas bawah di ruang Bedah Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianakperlukan individu termasuk anakuntuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan padafahun 2018Metode penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus di RSBhayangkara Anton Soedjarwo Potianak dengan menggunkan dua partisipan pre dan post operasifraktur tertutup ekstremitas hawah pada anak dilakukan dengan metode purposive sampling Melalui pendekatan asulhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,implementasi dan evaluasiHasil penelitian An. N dan An G selama dua hari pre operasi mmpunyai tiga diagnosa yangsama yaitu nyeri akut b/d patahnya kontinuitas tulang teratasi sebagian saat di berikan obat analgetik,hambatan mbilitas fisik belum teratasi dan ansietas dapat teratasi Untuk diagnosa post operasi selamaoga hari An N mempunyai empat diagnose yang sama dengan anak G adalah nyeri akut b/d lukansisi pembedahan teratasi sebagian saat di berikan obat analgetik, gangguan mobilitas fisik dapatteratasi sebagian dan kerusakan integritas kulit belum teratasi, dan infusiensi pengetahuan dapateralasiKesimpulan Hasil asuhan keperawatan pada An. N dan An. G dengan pre operasi satudiantaranya dapat teratasi dan dua diagnosa lainnya teratasi sebagian.