ABSTRAK
PPOK harus ditangani dengan tepat. Tujuan penatalaksanaan penanganan PPOK ini, antara lain, menghilangkan gejala, memperbaiki toleransi latihan agar pasien dapat hidup mandiri tanpa bantuan orang perburukan penyakit, mencegah dan terapi eksasebrasi, serta mengurangi angka kematian Kuala Behe kabupaten Landak, pada tahun 2015 sebanyak 57 orang yangmenderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik, tahun 2016 terjadi peningkatan menjadi 75 orang dan tahun 2017 meningkat lagi menjadi 111 orang. Hasil pantauan dilapangan penyakit ini lebih banyak didapatkan pada laki-laki dari pada perempuan, hal ini dikarenakan salah satu faktor kebiasaan merokok pada laki-laki.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien dengan PPOK tahun 2018 Metode pengambilan kasus dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan kasus sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus.Hasil penelitian Tn. S mengatakan batuk berdahak dan demam, Tekanan Darah110/80 mmHg, Nadi :89 x /menit, Respirasi: 1S / menit, Suhu: 38°C. Pada pasien Tn.A mengatakan batuk berdahak merah dan sesak, Tekanan Darah: 120/90 mmHg., Nadi : 80x/menit, Respirasi : 36 x/menit, Suhu : 36,8°C. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam dengan intervensi Nanda NIC NOC (2016), masalah keperawatan pada kedua partisipan tidak dapat diatasi dan pasien dirujuk.Kesimpulan: Asuhan keperawatan pada pasien dengan PPOK di puskesmas KualaBehe kabupaten Landak tahun 2018 belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Saran:diharapkan dalam melakukan pengkajian sebaiknya perawat dapat melakukan pengkajiansecara mendalam dan menyeluruh kepada pasien sehingga bisa memperoleh data yangbenar-benar valid sesuai dengan masalah yang di alami pasien tersebut.