ABSTRAK
Tuberkulosis paru.masih menjadi masalah utama kesehatan yang dapat menimbulkan komplikasi kesakitan dan kematian Pengobatan tuberculosis paru menurut strategi DOTS diberikan selama 6-8 bulan Data dari departemen kesehatan kab landak di temuka 393 kasus BTA positif dan 310 kasus berobat sembuh.Banyak masyarakat di kabupaten landak tidak memeriksakan kesehatan batuk lebih dua minggu. Lamanya pengobatan TB seringkali menyebabkan terjadinya drop out obat.kondisi ini meningkatkan resisiensi terhadap OAT atau ketidakpatuhan minum Tujuan penelitian ini ada keperawatan keluarga dengan Tuberkulosis paru putus OAT Di Puskesmas Kuala Behe Kecamatan Kuala Behe tahun 2018 mengetahui gambaran studi kasus asuhan Metode penelitian menggunakan penelitian studi kasus. Tempat penelitian diwilayah kerja puskesmas kuala behe dengan jumlah 2 partisipan terdiagnosa oleh dokter, keluarga yang menderita penyakit TB. Tehnik purpostve sampling yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian., menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP yang Hasil penelitian dari pengkajian kedua keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan tuberculosis paru putus OAT yaitu padaTn.J terdapat 3 diagnosa dan pada Tn S terdapat 3 diagnosa, yang diurutkan sesuai prioritas melalui skoring bersama. Implementasi yang dilakukan pada klien dan keluarga sesuai intervensi pada teori Kesimpulan.dan saran Kesimpulan asuhan keperawatan pada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan TB paru telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.maka intervensi yang dilakukan dihentikan Saran bagi keluarga dapat lebih memahami dan mengerti tentang penyakit tuberculosis paru dan dapat segera melakukan tindakan yaitu dengan membawa ke pelayanan kesehatan terdekat pada 2 keluarga partisipan studi kasus asuhan keperawatan keluarga ,Tuberkulosis Paru 1) mahasiswi Jurusan Keperawatan Poltekkes Pontianak 2) Pembimbing utama 3) Pembimbing kedua Kata Kunci Keterangan IIX.