ABSTRAK
Usia harapan hidup di Indonesia berpengaruh terhadap populasi lansia di Indonesia yang semakin tinggi. Lansia merupakan kelompok yang memiliki resiko terkena hiperurisemia, yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang menyebabkan nyeri pada sendi. Data Riskesdas 2013, prevalensi penyakit berdasarkan diagnosis di Indonesia (24,7%) dan di Kalimantan Barat (22,3%). Kejadian ini dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik, status gizi dan perilaku pemilihan makanan berdasarkan tingkat pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, aktivitas fisik dan status gizi dengan kejadian hiperurisemia di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Biru Kota Pontianak Tahun 2016. Jenis penelitian adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel metode accidental sampling dengan jumlah sampel 65 sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar tingkat pengetahuan responden dalam kategori kurang (58,5%), aktivitas fisik dalam kategori ringan (73,8%) dan status gizi obesitas (33,8%). Hasil analisis dengan uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan, aktivitas fisik dan status gizi dengan kejadian hiperurisemia (p>0.05). Saran bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian pada responden dengan aktivitas fisik berat untuk melihat pengaruhnya terhadap peningkatan kadar asam urat dalam darah. Daftar Bacaan :48 (2000-2015) Kata Kunci Keterangan :Pengetahuan, Aktivitas,Fisik, Status Gizi, Hiperurisemia 1) Peneliti, 2) Pembimbing Utama, 3) Pembimbing Pendamping.