ABSTRAK
Latar Belakang: Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh banyak faktor yang saling berhubungan, berkaitan, dan saling bergantung, diantaranya adalah faktor pendidikan dan kesehatan. Defisiensi zat besi merupakan defisiensi zat gizi mikro yang paling umum terjadi di dunia dan merupakan masalah gizi kurang yang banyak dialami oleh remaja. Prevalensi anemia di Indonesia mencapai 21,7% dengan anemia pada usia remaja (15-24 tahun) sebesar 18,4%. Prevalensi anemia pada wanita usia subur di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi Nasional yaitu sebesar 27,5%. Salah satu faktor yang mempengaruhi gizi seseorang adalah kurangnya pengetahuan tentang gizi. Penelitian Bertalina (2015) menunjukkan bahwa media berperan dalam peningkatan pengetahuan. Fungsi media dalam pendidikan adalah sebagai alat peraga untuk menyampaikan informasi atau pesan-pesan tentang kesehatan. Pedoman Gizi Seimbang (PGS) merupakan pedoman yang berisikan tentang pedoman makan, aktifitas fisik, hidup bersih dan cara mempertahankan berat badan normal. Pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang, dan 95% menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Dari beberapa media sosial, aplikasi chat WhatsApp merupakan aplikasi mobile terpopuler dengan pengguna terbanyak di Indonesia yaitu sekitar 35,8 juta pengguna.

Tujuan: Menganalisis pengaruh WhatsApp sebagai media Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pedoman Gizi Seimbang terhadap peningkatan pengetahuan dan kadar haemoglobin pada wanita usia subur di Kabupaten Sambas.

Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk penelitian analitik menggunakan metode quasi eksperimental study. Penelitian akan dilakukan di SMA N 1 Sejangkung dan SMA N 1 Sajad, Kabupaten Sambas dengan jumlah sampel 25 sampel untuk setiap kelompok yang diambil secara simple random sampling. Paparan yang diberikan kepada kelompok intervensi adalah edukasi Pedoman Gizi Seimbang melalui aplikasi WhatsApp pada smartphone selama satu bulan. Materi Pedoman Gizi Seimbang yang akan disampaikan melaui aplikasi WhatsApp dibagi menjadi delapan materi dan akan dikirim dua kali/ minggu/ materi selama kurun waktu satu bulan. Analisis yang digunakan untuk melihat keragaman variasi antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dilakukan chi-quare test, sedangan untuk melihat pengaruh paparan iklan makanan terhadap pemilihan makan dan asupan energi dilakukan independent t-test menggunakan software SPSS.