Detail Cantuman
Advanced SearchText
AKTIVITAS PERAWAT DALAM MENCEGAH INFEKSI MELALUI ALAT MEDIS DI RUANG PERAWATAN BEDAH RUMAH SAKIT TINGKAT III KARTIKA HUSADA KESDAM VI/TANJUNGPURA PONTIANAK TAHUN 2008.
ABSTRAK
Sebagian besar infeksi ini dapat dicegah dengan strategi-strategi yang sudah ada dan relatif murah yaitu menaati praktik praktik pencegahan infeksi yang direkomendasikan, khususnya cuci tangan dan pemakaian sarung tangan, memperhatikan proses-proses dekontaminasi dan pembersihan alat-alat kotor dan lain-lain yang telah dibuat dengan baik, yang diikuti dengan sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi Ruangan perawatan bedah merupakan salah satu ruangan yang ada di rumah sakit yang mempunyai risiko tinggi untuk terjadinya infeksi nosokomial. karena luka post operasi merupakan salah satu pintu masuknya kuman penyakit. Tindakan pencegahan infeksi yang dapat dilakukan adalah dekontaminasi. pembersihan, DTT dengan care merebus dan sterilisasi menggunakan autoklaf. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran aktivitas perawat dalam mencegah infeksi melalui alat medis di ruangan perawatan bedah Rumah Sakit Tingkat III Kartika Husada Kesdam VI/ Tanjungpura Pontianak Tahun 2008. yang terdiri dan dekontaminasi, pembersihan, DTT dengan cara merebus dan sterilisasi menggunakan autoklaf. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Ruangan Perawatan Bedah Rumah Sakit Tingkat III Kabupaten Pontianak, dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik sampel jenuh. Jumlah sampel sebanyak 13 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 responden tidak menggunakan sarung tangan saat dekontaminasi, 7 responden tidak menggunakan celemek. 6 responden yang tidak merebus alat selarna 20 mend dan tidak melakukan sterilisasi selama 20 mend. Masih adanya responden yang tidak melakukan tindakan pencegahan infeksi dengan benar ini disebabkan oleh kesibukan kena yang harus dijalani oleh perawat pada saat praktiladinas karena tenaga perawat yang kurang sehingga tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi dengan benar. Kesimpulan dart penelitian ini adalah aktivitas perawat dalam dekontaminasi. DTT dengan cara merebus dan sterilisasi menggunakan autoklaf dilakukan dengan cukup baik walaupun masih ada sebagian dari responden yang tidak melaksanakan tindakan pencegahan infeksi dengan benar.
Kata kunci. Pencegahan infeksi. Dekontaminasi, Pembersihan. OTT, Stenlisasi 1 Mahasiswa Jurusan Keperawatan Smgkawang Pditeknik Kesehatan Depkes Ponbanak 2 Dosen Jurusan Keperawatan Singkawang Poneknk Kesehatan Depkes Ponhanak 3 Doses Jurusan Keperawatan Singkawang Poldekmk Kesehatan Depkes Ponuanak
Ketersediaan
105060052 | Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes Pontianak | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK : SINGKAWANG., 2008 |
Deskripsi Fisik |
xiv, 45 hlm.; ilus.; 29.5 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain