ABSTRAK
Persalinan Pervaginam dipromosikan di banyak negara, mengingat efektivitas biaya, lama rawat inap yang lebih pendek, tidak membutuhkan anestesi dan tingkat infeksi dan perdarahan yang lebih rendah. Kebanyakan ibu yang akan bersalin mempunyai masalah nyeri , persepsi nyeri menghadapi persalinan dapat merangsang ketakutan sehingga timbul kecemasan yang berakhir dengan kepanikan, jika penanganan kurang efektif berdampak terhadap risiko komplikasi persalinan serta pemilihan tindakan yang tidak tepat, oleh karena itu petugas kesehatan perlu mencari terapi alternatif untuk mengatasi nyeri dan cemas menghadapi persalinan. Tujuan Peneltiian mengetahui efektivitas latihan birthing ball terhadap intensitas nyeri dan kecemasan di Praktek Mandiri Bidan wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kuburaya. Metode : Penelitian ini menggunakan desain Quasi eksperimen dua goup jumlah sampel 60 partisipan, kelompok intervensi ibu diberikan terapi latihan birthing ball, Pendekatan pre test and post test nonequivalent control. Analisis data menggunakan korelasi pain t-test dan uji Wilcoxon. Hasil Penelitian : Karakteristik responden usia, pendidikan dan paritas adalah homogen, sebagian besar kelompok intervensi berpendidikann dasar dan sebagaian besar kedua kelompok responden multigravida, hasil analisis pre dan post tes nyeri dan cemas persalinan pada kedua kelompok adalah significan (p