ABSTRAK
Latar belakang. Masalah stunting dapat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas gizi baik mikro maupun maid° yang tidak adekuat dan kronis khususnya sejak masih janin sampai usia 2 tahun, serta anak yang sakit-sakitan. Kejadian stunting juga dapat disebabkan faktor genetik (keturunan) diman pesan genetik yang diterima anak dari orang tua yang tersimpan dalam Deocsiribose Nucleic Acid (DNA) akan menampilkan bentuk fisik dan potensi bayi, walauptm faktor ini bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan tumbuh kembang bayi. Faktor lain penyebab stunting adalah berat lahir, Panjang lahir dan status ASI eksklusif. Pemberian ASI kurang dan 4 bulan mempunyai risiko 7,325 kali lebih besar untuk mengalami penyimpangan perkembangan dibandingkan dengan anak yang diberi ASI lebih clan 4 bulan. Penelitian ini bertujuan mengetahui status zat gizi mikro, ASI eksklusif, tinggi badan ibu dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Terhadap kejadian stunting di daerah gambut dan bantaran sttngai kapuas. Desain penelitian ini adalah Penelitian ini adalah rancangan analitik dengan desaign case control antara daerah gambut dengan aliran stmgai kapuas, dengan pendekatan retrospektif dari faktor-faktor risiko stunting. Jumlah sampel 100 balita denga 50 kasus dan 50 konrol. Analisis statistik yang alum dilakukan meliputi analisis univariabel. bivariabel dengan Regresi Logistik. Hasil penelitian didapat ada hubungan signifikan (p0,05). Namur balita yang tidak melakukan STBM berpeluang balita mengalami stunting. Kesimpulan. Ada hubungan bermakna status zat gizi mikro dan status ASI Eksklusif dengan kejadian stunting. Tidak Ada hubungan bennakna status Tinggi Badan Ibu dan STBM dengan kejadian stunting.