ABSTRAK
PROFIL SOSIO KULTURAL MASYARAKAT DAERAH TEPIAN SUNGAI KAPUAS TANJUNG HILIR TERKAIT STUNTING
Desi SKM, M.Gizil, Ismi Trihardiani, S.Gz, M.Pdi 'Poltekkes Kemenkes Pontianak Email: dedetkolam(avahoo.com
Terjadinya stunting pada balita sering kali tidak disadari, dan setelah dua tahun barn terlihat ternyata balita tersebut pendek. Masalah gizi yang kronis pada balita disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama akibat orang tua/keluarga tidak tahu atau behun sadar untuk memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi anaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang profil sosio kultural masyarakat yang membentuk pemahaman ibu balita tentang stunting, pola konswnsi, pola asuh dan higienis pribadi dan lingkungan daerah tepian sungai kapuas Tanjung Hilir Kota Pontianak Desain penelitian yang digtmakan adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara dengan juinlah sampel 40. Sedangkan data dianalisis secara deskriptif. Lokasi penelitian ini dikelurahan Tanjung Hilir kecamatan Pontianak Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu pada bulan Juli-Agustus 2020. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pola asuh pada kedua kelompok, yakni kelompok balita normal dan stunting. Pemberian makan anak dalam sehari juga terdapat perbedaan kedua kelompok, pada kelompok balita dengan status gizi normal persentase terbesar ibu balita memberikan makan 3 kali sehari sedangkan, kelompok balita dengan status gizi stunting persentase terbesar ibu balita memberikan makan < 3 kali sehari. Penilaian sanitasi lingkungan atau kebersihan lingkungan di wilayah Tepian Sungai Kapuas Tanjung Hilir, menunjukkan lingkungan yang tidak sehat.
Kata Kunci : Sosio Kultural, Tepian Sungai Kapuas, Stunting Daftar Bacaan : 38 (2003-2019) .