ARSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL KAWASAN ADISUCIPTO Tutut Ambar Kusuma Wardhani ", Dr. Malik Saepudin, SKM, M.Kes dan Taufik Anwar. SKM, M.Kes Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkcs Pontianak tututambarr@gmail.com
Latar Belakang: Industri mebel pengolahan kayu merupakan salah satu industri yang terns berkembang seiring dengan kebutuhan manusia akan hasil produksinya, namun industri pengolahan kayu juga dapat berpotensi menimbulkan masalah kesehatan terhadap pekerja yaitu terhirupnya debu kayu ke dalam saluran pernapasan dan mengendap maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan termasuk penyakit gangguan fungsi paru. Debu yang dihasilkan dari usaha perkayuan mempunyai potensi yang dapat menyebabkan pneumokoniosis yaitu terjadinya penimbunan debu di paru-paru. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan fungsi pant pada pekerja mebel kawasan Adisucipto Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan cross sectional. dilakukan di beberapa industri mebel di Kawasan Adisucipto dengan sampel 42 pekerja. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner dan melakukan pengukuran fungsi paru dengan menggunakan spirometri. Musing-masing variabel yang diteliti diuji dengan menggunakan uji Chi Square dengan a'0,05. Hasil: Hasil analisis statistik menunjukan (p>a; a=0,05) kadar debu terhirup p),038, usia p=0,298, jenis kelamin p=0,836. lama kerja p=1,000, masa kerja p=0,504 dan penggunaan APD p=0,000 Kesimpulan; Ada hubungan antara kadar debu terhirup, penggunaan APD dengan gangguan fungsi part, dan tidak Maori hubungan antara usia, jenis kelamin, lama kerja, dan masa kerja dengan fun)* paru

• Mabel, Oangguan Fungsi Paru 37(2004-2018)