ABSTRAK
Pendahuluan; Kontaminasi makanan dapat tedadi karena pcncrapan Hygiene Sanitasi Makanan yang balk antara lain Hygiene perorangan yang buruk. cars penanganan makanan yang tidak what dan perlengkapan pengolahan makanan yang tidak bersih di Indonesia telah dibuat peraturan dalam bentuk Permenkes RI No 1098/MENKES/SKNI1/2003. Pada industri tahu A Kota Pontianak masih perlu mendapat perhatian, khususnya pada penerapan hygiene sanitasi makanan karena akan mempengaruhi kualitas tahu yang dihasilkan. Tujuan; Tujuan penelitian untuk menganalisis penerapan hygiene sanitasi makanan terhadap kualitas tahu di kota Pontianak Metode; Penelitian ini menmakan jenis penelitian Analitik dengan pendekatan atau rancangan penelitian wears Cross sectional. Jumlah sampel penelitian 30 industri tahu di Kota Pontianak. Uji statistik yang digunakan menggunakan uji chi-square. Hasil; Penerapan pemilihan bahan Baku pada industri tabu A Kota Pontianak yang balk sebanyak 12 industri tahu dengan persentase 40%. Penerapan penyimpanan bahan baku tahu pada industri tahu di Kota Pontianak yang balk sebanyak 6 industri tahu dengan persentase 20%, Penerapan pengolahan tahu pada industri tahu A Kota Pontianak yang balk sebanyak 6 industri tabu dengan persentase 20% Penerapan penyimpanan tahu jadi pada industri tahu di Kota Pontianak yang balk sebanyak 5 industri tahu dengan persentase 16,67%, Penerapan pengangkutan tahu pada industri tahu di Kota Pontianak yang balk sebanyak 16 industri tahu dengan persentase 53,34%, kualitas tahu pada industri tahu di Kota Pontianak dad 30 indsutri tahu ada 18 industri tahu yang memenuhi syarat dengan persentase 60% dan tidak memenuhi syarat sebanyak 12 industri tahu dengan persentase 40% sesuai dengan Penn enkes No I 098/MENKES/SKN11/2003. Keshopulaa;Bendasarkan uji chi square dapat disimpulkan balma tidak ada perbedaan penerapan hygiene sanitasi makanan terhadap kualitas taint di Kota Pontianak.
Kids Komi : Hygiene sanitasi makanan, kualitas tabu